Minggu, 22 Februari 2015

Cara Setting AP router – Wireless router hotspot tp-link



Cara Setting AP router – Wireless router hotspot tp-link

 

1.  Sebelum melakukan setting hotspot dengan metode webbase pada laptop tentunya kita harus memasang kabel kabel pada lubang-lubang yang benar. Gambar di bawah ini adalah gambar ap router (sebelah kiri) dengan POE adapter (sebelah kanan), jika kamu menggunakan speedy, anggap saja POE adapter ini sebagai modemnya.
cara setting ap router - wireles router hotspot tp-link
a. Langkah yang pertama hubungkan kabel UTP (sumber internet) ke  lubang POE di POE adapter, jika yang kamu gunakan adalah modem speedy sumbernya dari kabel telepon.
b. yang kedua,  hubungkan lubang LAN  (adapter POE / modem)  ke   lubang WAN  ( AP router berwarna biru) dengan kabel UTP.
c.  yang ketiga, hubungkan AP router dengan laptop dengan kabel UPT, caranya tancapkan ujung kabel UTP tersebut pada salah satu port LAN di AP router (pada contoh di bawah ini saya tancapkan pada port di paling kiri),  lalu tancapkan ujung yang satunya ke port LAN di laptop.
cara setting ap router - wireles router hotspot tp-link
Jika sudah disambungkan semua, silahkan tancapkan adapter untuk AP router dan POE ke aliran listrik. Kemudian perhatikan pada pojok kiri bawah panel bar, jika icon LAN nya sudah aktif, berati penempatan kabel sudah benar.
cara setting ap router - wireles router hotspot tp-link
Tapi jika icon LAN nya masih belum aktif (ada tanda x nya), mungkin LAN kamu belum diaktifkan, silahkan masuk pada bagian koneksi untuk mengaktifkan, dengan cara klik kanan pada icon LAN kemudian pilih enable.  (untuk masuk pada bagian koneksi, klik tombol start –> Connect to – Show All Connection)
cara setting ap router
Langkah pemasangan kabel di atas saya anggap sudah berhasil, sekarang saatnya beralih melakukan setting dengan metode webbase.
1. Silahkan buka aplikasi browser kamu, pada contoh ini yang saya gunakan adalah mozila firefox. Setelah dibuka masukkan IP default di address bar. IP default dari TP link adalah 192.168.1.1  , kemudian tekan tombol enter di keyboard.
cara setting ap router - wireles router hotspot tp-link
2.  nanti akan muncul permintaan username dan password. masukan default username =  admin, passwordnya =  admin , kemudian tekan OK
cara setting ap router - wireles router hotspot tp-link
3. Sesaat kemudian akan tampil halaman setting TP-link seperti gambar di bawah ini.
cara setting ap router - wireles router hotspot tp-link
4.  Untuk memulai melakukan setting, klik pada tombol Quick Setup yang ada pada pojok kiri halaman, kemudian klik pada tombol Next.
cara setting ap router - wireles router hotspot tp-link
5.  Langkah selanjutnya menentukan WAN connection type ; untuk jenis speedy atau ISP lokal bisa menggunakan Static IP . setelah static IP dipilih, klik pada tombol Next
cara setting ap router - wireles router hotspot tp-link
6.  langkah selanjutnya masukkan nomor IP, Subnet mask, gateway, dan DNS yang  biasanya kamu gunakan untuk koneksi internet, jika kamu lupa atau tidak tau, silahkan hubungi penyedia layanan internet kamu.  jika sudah diisi semua, klik tombol Next.
cara setting ap router - wireles router hotspot tp-link
7.  langkah selanjutnya menentukan parameter AP mode.
Wireless ; radio pilih Enable,
SSID  ; tentukan nama sendiri sesukamu,
regional ; pilih indonesia,
chanel : pilih automatic,
mode : pilih yang 54 Mbps , jika sudah klik pada tombol Next.
cara setting ap router - wireles router hotspot tp-link
8.  pada tahap ini seluruh setting telah dilakukan, sekarang tinggal klik pada tombol Finish.
cara setting ap router - wireles router hotspot tp-link
setelah kamu klik pada tombol Finish nanti akan terjadi restarting LAN dan Radio, ditandai dengan icon koneksi LAN menjadi unplug kemudian aktif kembali. Jika LAN sudah aktif kembali, silahkan cabut kabel LAN di laptop yang tersambung ke AP router tadi.Kemudian coba aktifkan wifi di laptop kamu untuk mencari sinyal dari AP router atau  wireless raouter, jika sudah terdeteksi maka langkah-langkah setting tadi sudah berhasil.
cara setting ap router - wireles router hotspot tp-link
semoga panduan di atas bisa jelas dan mudah dipahami dan bisa dipraktekkan dengan mudah, selamat mencoba.

 

Read More ->>

contoh-contoh Sript Pogram C++

contoh-contoh Sript Pogram C++

#include
Int main ( )
{
int n, hsl;
printf(“Menghitung nilai factorial”);
printf(“input sebuah bilangan :”);
scanf(“%d”, &n);
hsl = 1;
for(i = 1;i <= n ;i++)
hsl = hsl * i;
printf(“hasil = %d\ n”, hsl);
return 0;

}
2. Program menghitung Persegi panjang

#include
main ( )
{
float panjang, lebar,Luas;
printf(“n\Menghitung luas persegi panjang.”);
printf(“input nilai panjang :”);
scanf(“%f”, &panjang);
printf(“input nilai lebar :”);
scanf(“%f”, &lebar);
Luas =panjang*lebar;
printf(“luas persegi panjang = %g\n”, Luas);
return 0;
}


3. Program menghitung konversi suhu

#include
main()
{
int f, c, r, k;
char kar;
hitung:
printf("masukkan suhu Celcius = ");
scanf("%d", &c);
f = c*1.8+32;
r = c*0.8;
k = c+273;
printf("suhu dalam Fahrenheit = %d\n", f);
printf("suhu dalam Reamur = %d\n", r);
printf("suhu dalam Kelvin = %d\n", k);
fflush(stdin);
printf("\nLanjutkan [y/t]? ");
scanf("%c", &kar);
printf("\n");
if(kar=='y')
goto hitung;
if (kar=='t')
printf ("Terima kasih telah menggunakan program_ku");
}


4. Program mencari bilangan prima

#include
main()
{
int n,i,j;
printf("Masukkan nilai = ");
scanf("%d",&j);
printf (" 2\n");
for(n=2;n<=j;n++)
{
for(i=2;i<=n/2;i++)
{
if(n%i == 0)
break;
}
if(n%i != 0)
printf("%3d\n",n);
}
}


5. Program menggunakan operator aritmatika
#include
main ()
{
int a=1, b, c=4, d;
printf (“hasil dari 9+3=%d\n”,9+3);
printf (“hasil dari 9-3=%d\n”,9-3);
printf (“hasil dari 9*3=%d\n”,9*3);
printf (“hasil dari 9/3=%d\n”,9/3);
printf (“hasil dari sisa bagi 9 dan 3%d\n”,9%3);
b=++a;
printf (“nilai a=%d,dan nilai b=%d\n”,a,b);
d=--c;
printf (“nilai c=%d,dannilai d=%d\n”,c,d);
}


6. Program mencari bilangan kelipatan angka 3
#include
main ()
{
int bilangan ;
printf (“masukkan angka:”);
scanf (“%d”,&bilangan);
if (bilangan%3==0)
printf (“angka %d adalah angka kelipatan 3”);
else
printf (“angka %d adalah bukan bilangan kelipatan 3”);
}


7. Program mencari bilangan terkecil dari dua bilangan yang diinputkan

#include
main ()
{
int a,b,nilai; printf (“masukkan bilangan a:”);
scanf (“%d”,&a);
printf (“masukkan bilangan b:”);
scanf (“%d”,&b);
if (a
nilai=a;
else
nilai=b;
printf(“bilangan terkcil antara dua bilangan adlah:%d”);
}


8. Program menampilkan nama hari menggunakan else-if

# include &ltstdio.h>
main ()
{
char kar;
printf (“masukkan karakter:”);
scanf (“%c”, &kar);
if (kar==’1’) printf (“hari senin”);
else if (kar==’2’) printf (“hari selasa”);
else if (kar==’3’) printf (“hari rabu”);
else if (kar==’4’) printf (“hari kamis”);
else if (kar==’5’) printf (“hari jum’at”);
else if (kar==’6’) printf (“hari sabtu”);
else if (kar==’7’) printf (“hari minggu”);
else
printf (“hari yang anda cari belum terdaftar”);
}


9 . Program menampilkan nama hari menggunakan switch

#include
main ()
{
char x;
printf (“masukkan karakter:”);
scanf (“%c”, &x);
switch (x)
{
case’1’: printf (“hari senin”); break;
case’2’: printf (“hari selasa”); break;
case’3’: printf (“hari rabu”); break;
case’4’: printf (“hari kamis”); break;
case’5’: printf (“hari jum’at”); break;
case’6’: printf (“hari sabtu”); break;
case’7’: printf (“hari minggu”); break;
default:
printf (“hari yang anda cari belum terdaftar “);
}
}

10. Program menampilkan kalimat "Selamat Datang" 10.000 kali

#include
main ()
{
int a;
for (a=1; a<=10000; a++)
printf (“%d Selamat Datang”,a);
}


11. Program menampilkan bilangan dari 1-100 dengan kelipatan 2
#include
main ()
{
int bilangan ;
for (bilangan=1; bilangan <=100; bilangan +=2)
printf (“%d\n”, bilangan);
}


12. Program menampilkan bilangan genap dari 100-1 dengan kelipatan 2
#include
main ()
{
int bilangan ;
for (bilangan=100; bilangan>=1; bilangan-=2)
printf (“%d\n”, bilangan);
}


13. menggunakan while menampilkan susunan angka
#include
main ()
{
int a,b ;
a=1;
while (a<=5)
{
b=1;
while (b<=a)
{
printf (“%d”,a);
b++;
}
printf (“\n”);
a++;
}
}


Read More ->>

Selasa, 17 Februari 2015

gambar komponen" komputer

gambar komponen" komputer

 

  

 

 

 

 

 

 

Read More ->>

Bagian - bagian Harddisk dan masing-masing cara kerjanya

Bagian - bagian Harddisk dan masing-masing cara kerjanya

Ini lho harddisk di PC kalo yang belum tau :) 

Ini kalo harddisk dibuka, dan keliatan masing masing komponen didalamnya kan, tapi jangan sembarangan buka harddisk kamu sendiri yah, tapi bukalah dengan sembarangan harddisk punya temen kamu :D *becanda lagi kok* (mulai ngawur nih :D)


Dan dibawah ini adalah bagian - bagian harddisk beserta namanya , dan cara kerja bagian bagian utamanya :


Bagian bagian Harddisk

1. Spindle

Harddisk terdiri dari spindle yang menjadi pusat putaran dari keping-keping cakram magnetik penyimpan data. Spindle ini berputar dengan cepat, oleh karena itu harus menggunakan high quality bearing.

Dahulu harddisk menggunakan ball bearing namun kini harddisk sudah menggunakan fluid bearing. Dengan fluid bearing maka gaya friksi dan tingkat kebisingan dapat diminimalisir. Spindle ini yang menentukan putaran harddisk. Semakin cepat putaran rpm harddisk maka semakin cepat transfer datanya.

2. Cakram Magnetik (Magnetic Disk)

Pada cakram magnetik inilah dilakukan penyimpanan data pada harddisk. Cakram magnetik berbentuk plat tipis dengan bentuk seperti CD-R. Dalam harddisk terdapat beberapa cakram magnetik.

Harddisk yang pertama kali dibuat, terdiri dari 50 piringan cakram magnetik dengan ukuran 0.6 meter dan berputar dengan kecepatan 1.200 rpm. Saat ini kecepatan putaran harddisk sudah mencapai 10.000rpm dengan transfer data mencapai 3.0 Gbps.

3. Read-write Head

Read-write Head adalah pengambil data dari cakram magnetik. Head ini melayang dengan jarak yang tipis dengan cakram magnetik. Dahulu head bersentuhan langsung dengan cakram magnetik sehingga mengakibatkan keausan pada permukaan karena gesekan. Kini antara head dan cakram magnetik sudah diberi jarak sehingga umur harddisk lebih lama.

Read-write head terbuat bahan yang terus mengalami perkembangan, mulai dari Ferrite head, MIG (Metal-In-Gap) head, TF (Thin Film) Head, (Anisotropic) Magnetoresistive (MR/AMR) Heads, GMR (Giant Magnetoresistive) Heads dan sekarang yang digunakan adalah CMR (Colossal Magnetoresistive) Heads.

4. Enclosure

Enclosure adalah lapisan luar pembungkus harddisk. Enclosure berfungsi melindungi semua bagian dalam harddisk agar tidak terkena debu, kelembaban dan hal lain yang dapat mengakibatkan kerusakan data.

Dalam enclosure terdapat breath filter yang membuat harddisk tidak kedap udara, hal ini bertujuan untuk membuang panas yang ada didalam harddisk karena proses putaran spindle dan pembacaan Read-write head.

5. Interfacing Module

Interfacing modul berupa seperangkat rangkaian elektronik yang mengendalikan kerja bagian dalam harddisk, memproses data dari head dan menghasilkan data yang siap dibaca oleh proses selanjutnya. Interfacing modul yang dahulu banyak dipakai adalah sistem IDE (Integrated Drive Electronics) dengan sistem ATA yang mempunyai koneksi 40 pin.

Teknologi terbaru dari interfacing module adalah teknologi Serial ATA (SATA). Dengan SATA maka satu harddisk ditangani oleh satu bus tersendiri didalam chipset, sehingga penanganannya menjadi lebih cepat dan efisien. Harddisk SATA sekarang perlahan sudah menggantikan harddisk ATA yang makin lama mulai hilang dari pasaran.

Untuk yang masih kurang jelas, ini ada lagi tapi dari sumber yang berbeda :


Inilah beberapa komponen penting dari harddisk :

Platter

Berbentuk sebuah Pelat atau piringan yang berfungsi sebagai penyimpan data. Berbentuk bulat, merupakan cakram padat, memiliki pola-pola magnetis pada pada sisi-sisi permukaanya. Platter terbuat dari metal yang mengandung jutaan magnet-magnet kecil yang disebut dengan magnetic domain. Domain-domain ini diatur dalam satu atau dua arah untuk mewakili binary “1” dan “0”

Dalam piringan tersebut terdiri dari beberapa track, dan beberapa sector, dimana track dan sector ini adalah tempat penyimpanan data serta file system. Misalnya hardisk kita berkapasitas 40 GB, bila di format kapasitasnya tidak sampai 40 Gb. karena harus ada trac dan sector yang dipakai untuk menyimpan ID pengenal dari formating hardisk tersebut.

Jumlah pelat dari masing-masing harddisk berbeda-beda, tergantung pada teknologi yang digunakan dan kapasitas yang dimiliki tiap harddisk. Untuk harddisk-harddisk keluaran terbaru, biasanya sebuah plat memiliki daya tampung 10 sampai 20 Gigabyte. Contohnya sebuah harddisk berkapasitas 40 Gigabyte, biasanya terdiri dari dua buah plat yang masing-masing berkapasitas 20 Gigabyte.

Spindle

Spindle merupakan suatu poros tempat meletakan platter. Poros ini memiliki sebuah penggerak yang berfungsi untuk memutar pelat harddisk yang disebut dengan spindle motor. Spindle inilah yang berperan ikut dalam menentukan kualitas harddisk karena makin cepat putaranya, berarti makin bagus kualitas harddisknya. Satuan untuk mengukur perputaran adalah Rotation Per Minutes atau biasa disebut RPM. Ukuran yang sering kita dengar untuk kecepatan perputaran ini antara lain 5400 RPM,7200 RPM atau 10000 RPM.

Head

Piranti ini berfungsi untuk membaca data pada permukaan pelat dan merekam informasi ke dalamnya. Setiap pelat harddisk memiliki dua buah head. Satu di atas permukaan dan satunya lagi di bawah permukaan.

Head ini berupa piranti yang elektromagnetik yang ditempatkan pada permukaan pelat dan menempel pada sebuah slider. Slider melekat pada sebuah tangkai yang melekat pada actuator arms. Actuator arms dipasang mati pada poros actuator oleh suatu papan yang disebut dengan logic board.

Oleh karena itu pada saat harddisk bekerja tidak boleh ada guncangan atau getaran, karena head dapat menggesek piringan harddisk sehingga akan mengakibatkan Bad Sector, dan juga dapat menimbulkan kerusakan Head Harddisk sehingga hardisk tidak dapat lagi membaca Track dan Sector dari Hardisk.

Logic Board

Logic Board merupakan papan pengoperasian pada harddisk, dimana pada logic Board terdapat Bios Harddisk sehingga harddisk pada saat dihubungkan ke Mother Board secara otomatis mengenal hardisk tersebut, seperti Maxtor, Seagate dll. Selain tempat Bios harddisk Logic Board juga tempat switch atau pendistribusian Power Supply dan data dari Head Harddisk ke mother Board untuk di kontrol oleh Processor.

Actual Axis

Adalah poros untuk menjadi pegangan atau sebagai tangan robot agar Head dapat membaca sector dari harddisk.

Ribbon Cable

Ribbon cable adalah penghubung antara Head dengan Logic Board, dimana setiap dokumen atau data yang dibaca oleh Head akan di kirim ke Logic Board untuk selanjutnya di kirim ke Mother Board agar Processor dapat memproses data tersebut sesuai dengan input yang di terima.

IDE Conector

Adalah kabel penghubung antara hardisk dengan matherboard untuk mengirim atau menerima data.
Sekarang ini harddisk rata-rata sudah menggunakan system SATA sehingga tidak memerlukan kabel Pita (Cable IDE)

Setting Jumper

Setiap harddisk memiliki setting jumper, fungsinya untuk menentukan kedudukan hardisk tersebut.

Bila pada komputer kita dipasang 2 buah harddisk, maka dengan menyeting Setting Jumper kita bisa menentukan mana harddisk Primer dan mana Harddisk Sekunder yang biasanya disebut Master dan Slave.

Master adalah harddisk utama tempat system di instal, sedangkan Slave adalah hardisk ke dua biasanya dibutuhkan untuk tempat penyimpanan dokumen dan data. Bila Jumper settingnya tidak di set, maka harddisk tersebut tidak akan bekerja.

Power Conector

Adalah sumber arus yang langsung dari power supply. Power supply pada harddisk ada dua bagian :

Tegangan 12 Volt, berfungsi untuk menggerakkan mekanik seperti piringan dan Head.
Tegangan 5 Volt, berfungsi untuk mesupply daya pada Logic Board agar dapat bekerja mengirim dan menerima data.


Mungkin cukup sekian postingan saya kali ini, semoga bermanfaat :)

 

Read More ->>

Pengertian dan Jenis Processor

Pengertian dan Jenis Processor

1971 : 4004 Microprocessor
 
Pada tahun 1971 munculah microprocessor pertama Intel , microprocessor 4004 ini digunakan pada mesin kalkulator Busicom. Dengan penemuan ini maka terbukalah jalan untuk memasukkan kecerdasan buatan pada benda mati.

1972 : 8008 Microprocessor
 
Pada tahun 1972 munculah microprocessor 8008 yang berkekuatan 2 kali lipat dari pendahulunya yaitu 4004.

1974 : 8080 Microprocessor

 
Menjadi otak dari sebuah komputer yang bernama Altair, pada saat itu terjual sekitar sepuluh ribu dalam 1 bulan

1978 : 8086-8088 Microprocessor

 
Sebuah penjualan penting dalam divisi komputer terjadi pada produk untuk komputer pribadi buatan IBM yang memakai prosesor 8088 yang berhasil mendongkrak nama intel.

1982 : 286 Microprocessor

 
 Intel 286 atau yang lebih dikenal dengan nama 80286 adalah sebuah processor yang pertama kali dapat mengenali dan menggunakan software yang digunakan untuk processor sebelumnya.

1985 : Intel386™ Microprocessor

 
Intel 386 adalah sebuah prosesor yang memiliki 275.000 transistor yang tertanam diprosessor tersebut yang jika dibandingkan dengan 4004 memiliki 100 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan 4004

1989 : Intel486™ DX CPU Microprocessor

 
Processor yang pertama kali memudahkan berbagai aplikasi yang tadinya harus mengetikkan command-command menjadi hanya sebuah klik saja, dan mempunyai fungsi komplek matematika sehingga memperkecil beban kerja pada processor.

1993 : Intel® Pentium® Processor

 
Processor generasi baru yang mampu menangani berbagai jenis data seperti suara, bunyi, tulisan tangan, dan foto.

1995 : Intel® Pentium® Pro Processor

 
Processor yang dirancang untuk digunakan pada aplikasi server dan workstation, yang dibuat untuk memproses data secara cepat, processor ini mempunyai 5,5 jt transistor yang tertanam.

1997 : Intel® Pentium® II Processor 


 
 Processor Pentium II merupakan processor yang menggabungkan Intel MMX yang dirancang secara khusus untuk mengolah data video, audio, dan grafik secara efisien. Terdapat 7.5 juta transistor terintegrasi di dalamnya sehingga dengan processor ini pengguna PC dapat mengolah berbagai data dan menggunakan internet dengan lebih baik.

1998 : Intel® Pentium II Xeon® Processor

 
Processor yang dibuat untuk kebutuhan pada aplikasi server. Intel saat itu ingin memenuhi strateginya yang ingin memberikan sebuah processor unik untuk sebuah pasar tertentu.

1999 : Intel® Celeron® Processor
 
 Processor Intel Celeron merupakan processor yang dikeluarkan sebagai processor yang ditujukan untuk pengguna yang tidak terlalu membutuhkan kinerja processor yang lebih cepat bagi pengguna yang ingin membangun sebuah system computer dengan budget (harga) yang tidak terlalu besar. Processor Intel Celeron ini memiliki bentuk dan formfactor yang sama dengan processor Intel jenis Pentium, tetapi hanya dengan instruksi-instruksi yang lebih sedikit, L2 cache-nya lebih kecil, kecepatan (clock speed) yang lebih lambat, dan harga yang lebih murah daripada processor Intel jenis Pentium. Dengan keluarnya processor Celeron ini maka Intel kembali memberikan sebuah processor untuk sebuah pasaran tertentu.

1999 : Intel® Pentium® III Processor

 
Processor Pentium III merupakan processor yang diberi tambahan 70 instruksi baru yang secara dramatis memperkaya kemampuan pencitraan tingkat tinggi, tiga dimensi, audio streaming, dan aplikasi-aplikasi video serta pengenalan suara.

1999 : Intel® Pentium® III Xeon® Processor

 
 Intel kembali merambah pasaran server dan workstation dengan mengeluarkan seri Xeon tetapi jenis Pentium III yang mempunyai 70 perintah SIMD. Keunggulan processor ini adalah ia dapat mempercepat pengolahan informasi dari system bus ke processor , yang juga mendongkrak performa secara signifikan. Processor ini juga dirancang untuk dipadukan dengan processor lain yang sejenis.

2000 : Intel® Pentium® 4 Processor

 
Processor Pentium IV merupakan produk Intel yang kecepatan prosesnya mampu menembus kecepatan hingga 3.06 GHz. Pertama kali keluar processor ini berkecepatan 1.5GHz dengan formafactor pin 423, setelah itu intel merubah formfactor processor Intel Pentium 4 menjadi pin 478 yang dimulai dari processor Intel Pentium 4 berkecepatan 1.3 GHz sampai yang terbaru yang saat ini mampu menembus kecepatannya hingga 3.4 GHz.

2001 : Intel® Xeon® Processor

 
Processor Intel Pentium 4 Xeon merupakan processor Intel Pentium 4 yang ditujukan khusus untuk berperan sebagai computer server. Processor ini memiliki jumlah pin lebih banyak dari processor Intel Pentium 4 serta dengan memory L2 cache yang lebih besar pula.

2001 : Intel® Itanium® Processor

 
 Itanium adalah processor pertama berbasis 64 bit yang ditujukan bagi pemakain pada server dan workstation serta pemakai tertentu. Processor ini sudah dibuat dengan struktur yang benar-benar berbeda dari sebelumnya yang didasarkan pada desain dan teknologi Intel’s Explicitly Parallel Instruction Computing ( EPIC ).

2002 : Intel® Itanium® 2 Processor

 
 Itanium 2 adalah generasi kedua dari keluarga Itanium

2003 : Intel® Pentium® M Processor

 
Chipset 855, dan Intel® PRO/WIRELESS 2100 adalah komponen dari Intel® Centrino™. Intel Centrino dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar akan keberadaan sebuah komputer yang mudah dibawa kemana-mana.

2004 : Intel Pentium M 735/745/755 processors
 
Dilengkapi dengan chipset 855 dengan fitur baru 2Mb L2 Cache 400MHz system bus dan kecocokan dengan soket processor dengan seri-seri Pentium M sebelumnya.

2004 : Intel E7520/E7320 Chipsets

 
7320/7520 dapat digunakan untuk dual processor dengan konfigurasi 800MHz FSB, DDR2 400 memory, and PCI Express peripheral interfaces.

2005 : Intel Pentium 4 Extreme Edition 3.73GHz

 
Sebuah processor yang ditujukan untuk pasar pengguna komputer yang menginginkan sesuatu yang lebih dari komputernya, processor ini menggunakan konfigurasi 3.73GHz frequency, 1.066GHz FSB, EM64T, 2MB L2 cache, dan HyperThreading.

2005 : Intel Pentium D 820/830/840

 
Processor berbasis 64 bit dan disebut dual core karena menggunakan 2 buah inti, dengan konfigurasi 1MB L2 cache pada tiap core, 800MHz FSB, dan bisa beroperasi pada frekuensi 2.8GHz, 3.0GHz, dan 3.2GHz. Pada processor jenis ini juga disertakan dukungan HyperThreading.

2006 : Intel Core 2 Quad Q6600

 
Processor untuk type desktop dan digunakan pada orang yang ingin kekuatan lebih dari komputer yang ia miliki memiliki 2 buah core dengan konfigurasi 2.4GHz dengan 8MB L2 cache (sampai dengan 4MB yang dapat diakses tiap core ), 1.06GHz Front-side bus, dan thermal design power ( TDP )

2006 : Intel Quad-core Xeon X3210/X3220

 
Processor yang digunakan untuk tipe server dan memiliki 2 buah core dengan masing-masing memiliki konfigurasi 2.13 dan 2.4GHz, berturut-turut , dengan 8MB L2 cache ( dapat mencapai 4MB yang diakses untuk tiap core ), 1.06GHz Front-side bus, dan thermal design power (TDP) 
dan masih banyak lagi perkembangan yang lain nya..

Read More ->>

My Blog List

Followers

Visitor

Diberdayakan oleh Blogger.